Senin, 01 Juni 2015

Tertulis Hangat

jugijag gijug gijag gijug...
suara kereta ekonomi yang membawa kami dari bandung menuju kota asal orangtua Landung, memberi kesan khas tersendiri. aroma debu dan udara dalam kereta selalu terpatri kuat di benak para pecinta moda transportasi terpanjang ini...

Sebelumnya kami memutuskan tuk ber-meetingpoint di stasiun...(apadah namanya lupa bukan stasiun Bandung pokokna mah hehe) setelah sepakat menggunakan kereta. Mereka deng, saya mah cuma pengusup. Masa penantian terasa singkat ketika sepanjang menunggu kereta dan semua teman lengkap berkumpul, kami acap bercanda, entah apa yang diguyoni. Ada saja dari Landung dan Fanny membuatku tergelak tiada habisnya. Masih kuingat Landung seakan terus mengeceku karena nekat pede ikut ahahahah...ah masa bodoh, toh kutahu dia tak keberatan. Hanya mungkin ia telah antisipasi siapkan kapas..

Penyusup setia Dagri kalau kata Kiky. Sering rela nungguin Kiky kelar rapat Dagri cuma karena malas pulang sendiri, tak hanya malas jalan kakinya. Ternyata lebih karena nyaman dengan nuansa kekeluargaan yang hangat di departemen yang dipimpin oleh Landung. Entah bagaimana Landung, Fanny, Afif, Adit, Kiky, Fae bisa merajut kehangatan itu yang pasti kalo gada Dagri mungkin aku udah beneran hengkang dari BEMU saat itu.Hoho...

Perjalanan ini menyisakan kerinduan yang teramat pada tanah Jawa. Kebumen ingatkan aku kembali pada Purworejo...



*tulisan ini harusnya bisa ku edit lalu lanjutkan kembali... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar