Tidur cepatlah, rheen sayang..
Agar lekas pulih tenaga dan bermesraanlah denganNya
Begitu pesan guruku tercinta. ah Allah bagaimana diri ini jadinya jika tak Kau ijinkanku memetik hikmah dan kemuliaan sikap beliau. Sungguh syukurku tak kan usai karena Kau pertemukanku pada sosok ini...
ummi.. Begitu aku senang menyapanya. Bermanja lepas dan curhat tanpa sekat jaim. Allahku.. Engkau pasti tahu betapa aku tiada tedeng aling ketika sedang akui salahku. Paparkan galauku pula khilafku yang misal telah kulakukan. Melaluinya aku banyak belajar... Terus belajar dan semangat belajar. Belajar mengerti kenapa Allah tiada henti menguji hambaNya.
Ummi... Aku bisa membalasmu dengan apa? Engkau bukan sufi, tapi kala logikaku merajai curhatanku..kau teteskan hikmah bak ku sedang berada di majelis taman orang-orang yang merindukan surga. Engkau juga bukan ibu biasa yang acap ghibah, lisanmu senantiasa bersenandungkan asma Allah dan bila pun sekata keluh atau remeh...dirimu lantas ucap istighfar sedetik sebelum kami sadari itu salah...
Ummi... Maafkanku, bila selalu memenuhi catatan catatanmu..dengan kenakalanku yang dikata terlalu kreatif. Atau dengan sok tak apa-apaku padahal aku hampir jatuh tak kuasa menahan beban. Engkau selalu sediakan lengan dan bahu tuk menangkap bila ku tergelincir lengah...
Allahku... Jadikan cintaku pada orang-orang yang mencintaiku karenaMu, adalah sebaik-baiknya cintaku... Tempatkanku selalu di sisi orang2 yang menjadikanMu Yang Pertama dan Utama..
Dear Ummi... rasul itu ganteng bukan? Bolehkah kubersabar dengan tatapanku kepada suami dan anak2ku bagian dari karena kumerindukanmu ya Nabi Akhir Zaman...ilhamkanlah pada kami..segala suri tauladan rasul ya Allahku...
Dear ummi... Tunggu aku, aku ingin melihatmu tenang dan selayaknya kau selalu tenang...karena tahu aku sudah "khusnul khatimah"
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar