Kamis, 23 April 2015

Dua negara dua


                                  memandang ini seperti mau terbang ke istana di atas awan                                   


okeh, diawali dengan menceritakan fotomu ya rin..kita belajar mulai lagi entah itu bentuknya feature, news, softnews dll...(padahal banyak lupa), ingat lagi keasyikanmu dulu mereportase pertandingan bola antar kelas or sekolah jaman SMP dan SMA. Refresh lagi bagaimana kamu dulu dengan mudah mencurahkan fokus pada tiap kegiatan, momen or personal yang kau liput itu...... eeengggg....dhuarrr,,,saking banyaknya memori suka duka sampai partikel-partikel -dan bukan puzzle lagi- kejadian itu melayang nakal di atas keningku. Kayak di kartun gitu, muter-muter hihihi,,,,


masih suka sama tanpa huruf kapital, itu khasku. Entah kenapa, aku ga suka huruf kapital, bahkan tuk bahasa tulis dalam sms wa dsb. Aku tetap memanggil teman bicara dengan nama panggilan yg kutulis dengan awalan huruf kecil *emoticon wa: nyengir*. menulis bagiku bak menelanjangi ku kotak-kotak. acap menolak menulis artikel tips, asmara or persahabatan karena kadang (sering kalik rin :p) jadinya malah sobekan diari,huh. Ya, ngga salah memang menjadikan pengalaman pribadi sebagai hikmah tuk dibagi ke tulisan, walau seorang aku itu bagaikan aku memberimu diariku. halah....


hmm, balik lagi menulis. sejak lama sebenarnya aku hobi menulis. tiap pelajaran yang banyak mencatatnya, aku kerap menambahkan sendiri. mengembangkan sendiri kalimat penjelasan dari Guru (khusus Guru aku selalu ingin memberi huruf kapital hehe) dan menuliskan langsung contoh versi diriku, adalah ciri khas dan nilai jual tersendiri untuk buku catatanku. Laris dipinjem pas mau ulangan kelabakan, ngga banget sih heheh (ceritanya juara), adalah salahku sendiri tak segera tagih bukuku tuk kembali ke pangkuan.


Apa ya. menulis novel tentang perjalan hidup ini masih ada di listku. dan pagi ini, keinginan itu semakin menguat. asik ga tuh di sela cerita, tiba2 aku tukilkan materi liqo yang lagi match sama kejadian di plot itu. lalu aku juga masukkan foto-fotoku yang sering abstrak tapi berguna selanjutnya. seperti mas Bain (arbain rambey) bilang, jika menemukan sesuatu yang menarik dirimu tuk jepret, ya jepretlah. mau itu gembok karatan, paku, daun di selokan, or bahkan pembunuhan (ahahahah kalo yang terakhir itu aku melebihkan ;P peace om). karena suatu saat kita ga akan tahu...ide tulisan kita or bahkan orang lain akan membutuhkan ilustrasi foto sebagai penguatnya. Noted! tapi memang iya, jaman kuliah aku suka moto2 tangkai, cahaya temaram, atau tangga depan sekre bem(ini paling kusuka), dan lainnya malah sekarang jadi sering kupakai.


Nulis, lupa jeda. lupa nyiapin kapan harus koma dan titik, itu guweh banget. baiklah, terima aja rin, itu kamu hueueu. tetep sabar belajar memperbaikinya. karena hidup itu adalah belajar segala hal....






#Judul bukan judulnya.
saat mencuci tumpukan piring yang memberi setumpuk ide juga wkwkkw








Esok

hari ini masih mau bertanya
juga mungkin besok
tapi entah lusa

hari ini aku masih akan menyapa
dan juga besok
tak tahu jika lusa

hari ini aku dapati keangkuhan angkara murka
yang tak tahu lagi harus bagaimana diterobos masuk
dan meneteskan embun penyejuk di kerasnya hati

...




hari ini aku masih ada
berharap juga besok
tapi jangan ditanya lusa

Senin, 20 April 2015

trauma itu...

Ya Allah...
apa ini...perasaan tak mau kehilangan teman
tak mau kehilangan diskusi hangat dan alot
tak mau merindukan suasana bak adik kakak
dan tak mau ada luka yang terpapar

Ya Allah...
aku salah...
semangat ini terlalu berkobar hingga kuperbuat lompatan itu
mencari cara agar dirinya tetap mekar di mana pun
agar wanginya tak meredup kala kembali ke asalnya
dan memilih tuk menyerah pada kenyamanan bersama kumpulan sesama

Ya Allah
siapalah aku
bukan siapa-siapa di sini
hanya sebagai takdirmu membersamai hingga di sini
aku tak mau ada praduga dan salah sangka
niat tulus dan harap memang besar tuk lihat lengkungan bibir pada mereka

Ya Allah
aku mencintai mereka karenaMu...Allah dan jagalah itu
aku ingin mereka bersamaMu dan dalam naungan RidhoMu selalu
aku hanyalah biasa yang tak bisa banyak melakukan hal luar biasa
aku hanya ingin cita dan cinta suci mereka menyatu di jalanMu
.....

Ya Allah..
jadikan diri ini selalu dalam syukurMu
jadikan kasih ini selalu dalam dekapanMu..
berikanlah pada seorang kakakku suami yang mencintainya untuk dan karenaMu, yang melepaskan segala keraguan akan keadilan sang Cinta, bila pun ia tak menemui cinta maka dekaplah selalu dalam KasihMu ya Allah..sabarkanlah ia ya Allah Sang Pengasih semua hamba yang berserah..
.......
Kuatkanlah kakakku ini dalam kesabaran dan kekuatan tapaki hidup..
jadikan aku adik yang selalu dapat menarik lengkungan bibirnya itu...bukan adik yang hanya merepotkannya...yaa Rabb sungguh hingga kini aku masih belum mampu mengganti sedikitpun semua jasa dan pengorbanannya padaku...

Minggu, 19 April 2015

Setengah senja di Cikarang


Pematang sawah ini begitu lekat
Bagai tiap hamparnya dapat Ku sentuh
Meliuk ujung padi tanda memanggil tuk dimilik
Ya...sore ini begitu indah...

Lantunan semangat cinta menderu
Dalam kesahajaan masjid ini..
Kumenatap jauh lagi
Pada bentang hijau di hadapan

Terbayang lagi kemerduan alam masa remaja
Memotong Pematang memilah kaki di jejak tanah
Merumput dan menengadah...syukurku padaMu

Gegap cita itu masih terasa di hentakan nafasnya
Rindu merebak dalam tiap kata Ia sampaikan
Mata mata polos namun jauh ke masa kelak , ya mereka mujahid
Hingar para santri yg semangat menatap hidup

Semoga khilafnya pada senja...


(Lalu terhenti.. Karena acara telah usai heheheh )
*tak ingat kapan ini

Rabu, 15 April 2015

mahal itu pasti, murah itu belum tentu

Hitam. Seperti biasa warna ini selalu jadi warna yang bak kulit menempel di tiap daging manusia yang berseni. Bernyawa dalam dunia seni. Entah apapun itu cabang seninya. Tak peduli latar belakangnya, agama dan alirannya. Hitam selalu mendominasi almari tiap pelaku seni, khususnya seni fotografi.

Ada banyak kelakar pagi hingga siang ini dari ruang yang penuh dengan praja beacukai sampai eselon 5. Tatapan mata berusaha fokus dan dahi mengernyit adalah tanda para peserta telah berupaya masuk ke frame yang tengah diplot oleh narasumber.


*tengtong
waktu telah menunjukkan aku harus jemput umar hehehe...
sengaja memposting dengan tidak menjadikannya draft, walau aku belum selesai menulis. Adalah upayaku tuk jangan malas ngelanjutin lagi....
walaupun udah beberapa ga kelanjut juga wlwlwlwl


Sabtu, 11 April 2015

For Paul






"See You Again"
(feat. Charlie Puth)

It's been a long day without you my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Damn who knew all the planes we flew
Good things we've been through
That I'll be standing right here
Talking to you about another path I
Know we loved to hit the road and laugh
But something told me that it wouldn't last
Had to switch up look at things different see the bigger picture
Those were the days hard work forever pays now I see you in a better place

How could we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gonna be with me for the last ride

It's been a long day without you my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh I'll tell you all about it when I see you again
when I see you again

First you both go out your way
And the vibe is feeling strong and what's
Small turn to a friendship a friendship
Turn into a bond and that bond will never
Be broke and the love will never get lost
And when brotherhood come first then the line 
Will never be crossed established it on our own
When that line had to be drawn and that line is what
We reach so remember me when I'm gone

How could we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gonna be with me for the last ride

So let the light guide your way hold every memory
As you go and every road you take will always lead you home

It's been a long day without you my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Jumat, 10 April 2015

Reuni

Pernahkah dalam hidup ini terlintas tuk bisa bertemu dengan masa lalu?
Entah pengalaman sama yang berulang
atau tak sengaja berpapasan dengan sahabat lama yang hilang kontak, mantan atau bahkan musuh?
(err...berat sekali menuliskan kata 'musuh', nyatanya ada yang dulu entah kenapa sirik banget amat guwehh yang seneng banget cari perkata...ssst, enough...on track tyarin!)

Aku sering
Bahkan masih berharap. Dan lucunya ini seperti dihadirkan Allah satu per satu. Bertemu teman diskusi pertama dalam hidup, yang akhirnya menjadi orang yang paling ingin kujitak kepalanya kalau bertemu lagi. Hari itu kami sama berbiru donker ria, nyaris berpandangan selama beberapa detik, akhirnya aku kalah cepat menyapanya. "Desi..? Desi Cantona kan?". Hahaha, nama yang ternyata menyimpan sejuta kerinduan akan masa aku pernah optimal dan down."Masih aja kamu manggil aku itu Dim huehehe..", dan obrolan renyah pun berlanjut. Sebut saja Dimas, seorang yang dulu kenalkan aku arti lain kebijaksanaan, apa itu falsafah hidup dan belajar memahami jiwa, walau akhirnya dia juga yang akhirnya merusak jiwa ini wkwkwkw. Tapi hingga kini, aku tahu dia masih menyimpan rasa bersalah ataupun juga waspada padaku. Dimas menunggui putranya yang sedang bermain di PlayGround bersama bundanya, di mana umar juga bermain ditemani ayahnya. Aku mewajibkan ayah umar yang selalu menemani di setiap wahana, karena itu kompensai akibat kesibukannya di hari kerja. Ohya aku lupa ganti alinea.

Seorang kawan masa SMP yang sama-sama bontot dan besar di tengah keluarga pecinta musik. Wawasan dan refrensi kami nyaris sama, kakak kedua kami pun juga se-SMP dan se-SMU. Dia juga dekat dengan Desy sahabat pertamaku di SMP, yah..lucu lah jika mengingat masa ini. Masa aku kenal dan mengalami liqo diam-diam, sekolah yang sering libur karena gesekan tahun 97-98, masa aku aktif berorganisasi ini itu hingga dari predikat rangking nasional beralih ke -masuk SMU 8 saja tak lolos-, sampai akhirnya masa aku rehat dari peliknya dunia ini tiba...

Masa aku menjadi tiada dalam peradaban, koma dan tak berdaya.


Mata yang hangat dan selalu tajam itu berbicara seakan bersyukur aku sudah sehat normal seperti sedia kala,hihihi....walau pernah ketika SMA kita ada kontak dengan kamu yang sedang menempuh Psikologi UI. Yak, memang tak akan jauh duniamu dari dunia itu. Syukurku bisa bertemu denganmu, kita saling mengenalkan pasangan hidup dan putra kita masing-masing. walau tak ada lontaran maaf antara kita, tapi aku tahu tanpa perlu kita saling ucap. 



*Bersambung....
 Bismillaah dan Alhamdulillah tuk hari ini...mengaji, di traktir pelatihan pastry seharga 300,000 oleh sahabat baruku, estafet temu fiqir pegiat dakwah Tebet..dan susul suam ke acara di Depok. Allah sehatkanku, kuatkanku, dan fokuskanku.... aamiin